Pertanian Cabe merupakan jenis kegiatan pertanian yang berpeluang tinggi dalam memperoleh keuntungan karena cara yang dilakukan cukup mudah, jadi siapapun dapat mencobanya.
Baca Juga : Harga Tanaman Cabe
Pertanian merupakan suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memperoleh bahan pangan sebagai sumber energi dan pemperolehan sumber ekonomi serta memanfaatkan lingkungan yang ada.

Salah satu jenis pertanian yang berpeluang besar adalah pertanian cabe.
Cabe adalah salah satu jenis bumbu yang hampir setiap orang memerlukannya dalam setiap asupan makanan di setiap harinya.
Baca Juga : Tanaman Cabe Merah
Tanpa adanya bahan tersebut masakan akan terasa hambar. Oleh karena itu, akan sangat menguntungkan bagi Anda apabila mampu membuat usaha produksi berbagai macam cabe-cabean.
Cara Budidaya Cabe dalam Pertanian Cabe
Menjadi seorang wirausahawan memang berpeluang besar untuk sukses.
Terlebih usaha tersebut berjalan di sektor pertanian yang notabenenya Indonesia merupakan negara agraris dan semua yang menjadi bahan pangan bersumber dari sektor pertanian.
Pada kesempatan ini akan dijelaskan cara budidaya cabe yang dapat Anda coba.
Budidaya Cabe Rawit
Budidaya cabe rawit sangat cocok dilakukan di daerah tropis/daerah katulistiwa. Biasanya cabe tumbuh pada ketinggian 0-500 mdpl.
Namun di ketinggian 1000 mdpl, tanaman ini masih bisa tumbuh meskipun tidak sebaik apabila ditanam di ketinggian 0-500 mdpl.
Cabe rawit memiliki nama latin “capsicum frutescens”.
Langkah pembudidayaannya yaitu sebagai berikut:
- Pilih varietas cabe rawit yang cocok di daerah Anda (Bara, Pelita F1, Taruna, Dewata F1, Juwita F1).
- Pemilihan benih cabe rawit yang bagus.
- Persemaian benih cabe rawit (untuk menghindari sinar matahari langsung, kestabilan suhu, menghindari hujan, dan tetap terjaga kelembabannya dan terhindar dari terpaan angin).
- Pengolahan lahan dan penanaman cabe rawit
Dimulai dari pembajakan dengan kedalaman 40 cm.
Mengukur ph tanah (jika terlalu asam harus dinetralkan dengan kapur dolomit).
Apabila tanahnya kurang unsur hara maka harus ditambahkan pupuk dasar atau urea.
Buat lubang tanam dengan pola zig zag yang ukurannya sekitar 50-60 cm agar meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Tahap selanjutnya yaitu transplanting/pemindahan bibit dari polybag ke dalam tanah (keluarkan bibit dan tanah dari polybag).
Baca Juga : Benih Dan Bibit Cabe
- Perawatan dan pemeliharaan cabe rawit (disiram sesuai dengan kebutuhan akan cairan tanaman).
- Pemupukan susulan.
- Penyiangan (agar gulma tidak tumbuh).
- Pengendali hama cabe rawit.
- Pengendalian penyakit cabe rawit.
- Tahap terakhir adalah panen cabe rawit.
Panen dilakukan saat cabe berumur 2,5 – 3 bulan. Umur maksimal cabe adalah 24 bulan. Dalam sekali tanam, cabe bisa dipanen 15 – 18 kali panen.
Baca Juga : Budidaya Tanaman Cabe
Pertanian Cabe Modern
Sebagai petani masa kini Anda dapat mencoba pertanian cabe modern.
Budidaya ini menggunakan teknologi greenhouse agar produktivitas cabai meningkat.
Metode tersebut menggunakan bangunan dengan atap tembus cahaya agar pada saat hujan tinggi tanaman tidak langsung terkena air hujan sehingga tetap terjaga.
Metode ini memang dibutuhkan biaya yang tinggi, meskipun begitu hasilnya juga akan meningkat 2x lipat.
Selain beberapa cara diatas, Anda juga bisa menggunakan teknik budidaya cabe rawit dalam pot. Cara ini bisa dibilang cukup mudah.
Anda hanya memerlukan pot, tanah, bibit dan juga pupuk.
Pemeliharaannya juga kurang lebih sama dengan cara pemeliharaan cabe di kebun/lahan pertanian, hanya skalanya saja yang lebih kecil.
Demikian informasi mengenai pertanian cabe yang kami rekomendasikan untuk Anda.
Semoga penjelasan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi Anda dan dapat Anda praktikkan dalam usaha Anda.
Untuk mendirikan usaha yang sukses dibutuhkan proses yang cukup panjang (tidak instan).
Baca Juga : Hidroponik Cabe
Percayalah bahwa sebuah proses tidak akan pernah menghianati hasil. Semoga sukses dengan tips yang kami berikan dan semoga bermanfaat.
10 Replies to “Pertanian Cabe”