Benih Dan Bibit Cabe – Permintaan akan hasil panen cabe tidak pernah menurun, namun persediaan cabe seringkali tidak memenuhi permintaan.
Beberapa hal yang menyebabkan penurunan hasil panen cabe adalah adanya faktor cuaca – iklim dan adanya serangan hama dan penyakit.
Dua penyebab itu seringkali menurunkan produksi cabe atau bahkan menyebabkan gagal panen.
Ketika gagal panen terjadi, biasanya akan menyebabkan harga cabe melonjak tinggi bahkan harganya bisa melebihi harga daging sapi sekalipun. Baca Juga : Pertanian Cabe, Peluang Agribisnis Yang Menguntungkan
Dan bagi penggemar makanan pedas, berapapun harga yang harus dibayar, maka akan tetap dibeli. Daripada makan tapi tidak nikmat, begitu seringkali jawaban yang mereka berikan.
Dari sisi produsen cabe, tentu saja ini menjadi peluang yang bagus. Karena jika kita berhasil menanam cabe ketika harga sedang membumbung tinggi, maka kita bisa mendapatkan keuntungan yang besar.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Rawit, Si Kecil Nan Pedas Nikmat
Namun, apa siy yang dapat kita lakukan agar hasil panen cabe kita tetap bagus di kondisi cuaca yang berubah-ubah?
Jawabannya adalah sistem budidaya yang terkendali dalam ruangan tertutup dan penggunaan benih cabe yang berkualitas dan unggul.
Sebenarnya seperti apa kah ciri-ciri benih unggul cabe itu ?
Contents
Ciri-ciri benih yang unggul adalah :
- Produktivitasnya tinggi
- Umum panen genjah atau cepat
- Tahan serangan haa dan penyakit
- Daya simpan lebih lama
- Memiliki daya kepedasan tertentu
- Kualitas buah sesuai dengan selera konsumen
Nama-Nama Benih cabe unggul
Beberapa benih cabe unggul yang dapat menghasilkan bibit cabe unggul antara lain :
-
Wibawa F1.
- memiliki tinggi tanaman 80 cm
- panen pertama 95 – 100 hst
- panjang buah 17cm
- diameter buah 2 cm
- warna buah saat muda hijau sedangkan saat masak merah cerah
- kulit buah mulus mengkilap
- produksi 1 – 1,6 kg / tanaman
-
Senopati F1
- Tinggi tanaman 75 cm
- Panen pertama 90 hari setelah tanam
- Panjang buah 16 cm
- Diameter buah 1,6 cm
- Warna buah muda hijau dan menjadi merah cerah saat mulai tua
- Kulit buah mulus mengkilap
- Produktivitas 20 ton/ha
-
CH3 IPB
- Tinggi tanaman 97,37 cm
- Panen pertama 75 hari setelah tanam
- Panjang buah 13,88 cm
- Diameter buah 1,3 – 1,5 cm
- Warna buah hijau muda
- Warna mahkota bunga putih
- Bentuk buah elongate
- Produktivitas 17,21 ton/ha
-
Prabu F1
- Tinggi tanaman 90 cm
- Panen pertaa 95 – 100 hari setelah tanam
- Panjang buah 17 cm
- Diameter buah 1,3 cm
- Produktivitas 20 ton/ha
- Warna buah saat muda hijau tua dan setelah masak menjadi merah tua
- Kulit buah mulus mengkilap
-
Hot Beauty
- Tinggi tanaman 87 – 90 cm
- Umur mulai berbunga 44 – 50 hari setelah tanam
- Panen pertama 75 hari setelah tanam (di dataran rendah) dan 90 – 100 hari setelah tanam ( di dataran tinggi)
- Panjang buah 13 cm
- Diameter tengah buah 1,4 cm
- Berat buah 7,5 g
- Bentuk buah lurus dan halus
- Warna buah merah
-
TM 999
- Tinggi tanaman 110 – 140 cm
- Ukuran buah 12,5 x 0,8 cm
- Berat buah 5 – 6 g
- Potensi produktivitas 0,8 – 1,2 kg / tanaman
- Tanaman sangat kuat dan kokoh
- Rasanya sangat pedas
- Pembungaan terus menerus sehingga dipanen dala waktu yang relatif panjang
-
Taruna
- Tinggi tanaman 100 cm
- Panen pertama 130 hari setelah tanam
- Ukuran buah 4 cm x 1,1 cm
- Produksi 0,5 kg/tanaman
- Sosok tanaman tegak
- Rasanya aromatik
-
Bara
- Tinggi tanaman 55 cm
- Panen pertama 100 hari setelah tanam
- Panjang buah 4 cm
- Diameter buah 0,7 cm
- Produksi 0,5 kg/ tanaman
- Tingkat kepedasan sangat pedas
Benih cabe di atas yang merupakan benih cabe rawit unggul adalah Taruna dan Bara. Sedangkan sisanya adalah benih cabe merah besar.
Seringkali untuk mendapatkan sifat-sifat unggul cabe, bisa dilakukan persilangan sehingga menghasilkan benih cabe hibrida.
Untuk mendapatkan hasl persilangan yang sesuai dengan kebutuhan, maka dibutuhkan tetua yang susunan genetiknya berbeda.
Baca Juga : Tanaman Cabe Merah, Teman Makan Yang Bikin Lidah Bergoyang
Dari persilangan tersebut nantinya akan dihasilkan cabe varietas baru yang memiliki sifat lebih unggul dibandingkan dengan induknya.
Untuk dapat menghasilkan bibit cabe rawit unggul maka diperlukan benih cabe rawit unggul yang bisa didapatkan dengan melakukan teknik persilangan atau hibridisasi.
Hasilnya nanti adalah bibit cabe rawit hibrida dari benih cabe rawit hibrida.

Bibit tanaman cabe adalah benih yang ditanam dan mulai tumbuh dengan usia sekitar 7 hari setelah tanam. Bibit ini nantikan akan di pindahkan ke lokasi tanam dan dirawat menjadi tanaman dewasa dan diambil hasilnya.
Cara mendapatkan bibit cabe cukup dengan menanam benih cabe yang diinginkan. Apabila benih yang ditanam adalah benih unggul, hasil bibitnya juga bibit unggul.
Baca Juga : Harga Tanaman Cabe
Kualitas Benih
Pemilihan benih sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya cabai di lahan maupun di pot. Untuk itu, benih cabe yang akan disemai sebaiknya berasal dari jenis atau varietas unggul.
Pastikan juga benih sesuai dengan daerah penanamannya. Jika akan di tanam di daerah dataran rendah, pilihlan benih yang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
Benih yang akan ditanam harus memenuhi standar kualifikasi. Standar mutunya

meliputi mutu fisik, mutu fisiologis, dan mutu genetik.
Mutu fisik adalah penampilan benih bersih, warnanya terang dan mengkilap, tidak cacat, bernas dan ukurannya normal.
Mutu fisiologis adalah daya kecambah tinggi. idealnya 90% dan nilai minimal 85%.
Mutu genetik adalah keseragaman benih tinggi, berdasarkan kemurnian genetik dan standar hibridisasi dari jenis atau varietas yang digunakan.
Memilih Benih
Jika ingin menanam cabe berkualitas bagus, gunakan benih cabe yang dijual dalam kemasan, bersertifikat, dari produsen yang terpercaya, serta memiliki nama varietas yang jelas. Jangan gunakan benih yang sudah kadaluarsa.
Perlakuan Benih
Sebelum disemai, benih sebaiknya direndam dalam larutan Atonik dosis 1g/L air. Biji yang terapung dibuang, yang tenggelam bisa disemai. Atonik berfungsi sebagai perangsang perkecambahan benih.
Selanjutnya bungkus benih dengan kain lembab sekitar 24 jam. Setelah itu benih siap disemai.
Media Semai
Media tanam untuk menyemai benih sebaiknya remah, halus, tidak mudah memadat dan yang paling penting adalah kaya bahan organik.
Dengan syarat tersebut, kompos yang dicampur dengan tanah halus cukup baik dijadikan media semai benih cabe.
Selain dapat membuat sendiri, media semai benih juga dapat dibeli di toko alat pertanian.
Media semai yang dijual di toko alat pertanian biasanya berupa campuran dari berbagai bahan seperti tanah, pupuk kandang, cocopeat dan arang sekam.
Wadah Semai
Pada dasarnya, wadah untuk menyemai benih cabe dapat berupa bahan apa saja.
Syaratnya wadah tersebut dapat menampung media semai dengan baik dan dibagian dasarnya berlubang sebagai tempat keluarnya air saat menyiram bibit yang mulai tumbuh.
Saat ini, wadah yang umum digunakan berupa tray yang banyak tersedia di toko pertanian. Selain itu, plastik es dan polibag kecil dapat menjadi alternatif wadah penyemaian.
Menyemai Benih
Setelah benih, media semai dan wadah semai siap, langkah selanjutnya adalah menyemai benih.
- Masukkan media tanam ke dalam wadah semai
- Pastikan semua wadah semai yang akan ditanam terisi penuh media tanam
- Buat lubang tanam di tengah setiap kotak wadah semai dengan menggunakan batang kayu kecil atau lidi sedalam 1 -1,5 cm
- Masukkan benih satu persatu ke dalam lubang tanam
- Taburkan tanah halus secara merata di atas permukaan tray untuk menutup benih
- Lakukan penyiraman secara merata ke semua bagian tray. Tahap akhir, tempatkan tray tersebut di tempat teduh.
Memelihara Bibit
Benih yang telah disemai mulai berkecambah 7 hari berikutnya. Jika ditemukan benih yang tidak tumbuh segera lakukan penyulaman.
Bibit yang mulai tumbuh perlu disiram secara rutin agar pertumbuhannya tidak terhambat. Pemeliharaan bibit umumnya dilakukan sekitar 5 – 6 minggu setelah semai. Pada umur tersebut, bibit sudah memiliki 6 – 8 helai daun.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Di Pot
Seleksi Bibit Yang Akan Ditanam
Pilih bibit yang berbatang kokoh, daun dan batangnya berwarna hijau serta tampak sehat untuk di tanam di lahan yang telah disiapkan.
Baca Juga : Cara Menanam Cabe Rawit, Si Kecil Nan Pedas Nikmat
Cara menanam bibit tersebut untuk bibit cabe rawit, bibit cabe rawit jawa, cabe merah besar, dan cabe merah keriting sama. Yang membedakan hanya di jenis benih yang digunakan saja.